Job Hunter... Jangan Asal Terima Offering, Ketahui Beberapa Hal Ini Yuk!

       Helloow again pejuang job hunter di masa pandemi yang semakin menjadi- jadi ini hihihi..

Gimanaa? Masih semangat kan ya cari new job dan better opportunities? For me ofc YES!

Di lama kali ini aku lagi tidak ingin menceritakan ulasan mengenai salah satu pengalaman aku ikut test dll tapi lagi pengen cerita tentang diriku (sang penulis *cieilah) terupdate saat ini, siapa tau bisa jadi bahan acuan dari kalian juga

Fyi kalo ada yang curious aku sekarang sedang bekerja di salah satu perusahaan leasing tapi statusnya tidak tetap, aku tuh S1 di salah satu Univ swasta di yogyakarta dan aku juga lulusan Marketing Management di salah satu Universitas swasta di Jakarta.

Aku take master waktu aku sudah bekerja di salah satu perusahaan bank swasta selama satu tahun dan menganggap diriku “masih belum cukup ilmunya” dan lulus setelah dua tahun kuliah dan menjadi anak #LulusanCovid-19 which is aku berharap bisa wisuda pas kuliah S2 ternyata online saja guysss, dan mari kita unduh ijazah kita

Dari lot of interview i take aku ada beberapa di terima tapi belum kuambil, alasannya beragam ada yang karena status kepegawaian (contract based, outsource, tidak tetap) dan ada juga karena work hour, ataupun take home pay yang kurasa belum sesuai.

Jika ada fresh grad yang sedang baca lama ini, consider this:

-Umur

-Status

-Culture perusahaan

-Take Home Pay

-Work-life balance

-Needs/ Wants (for long term or 1-2 years later)

Dan masih banyak lagi hal yang sebenernya harus kamu pertimbangkan untuk mencari pekerjaan, bukan hanya ‘yang penting gawe dulu dah’ tapi juga perhatikan kamu disitu harus atleast 1 atau 2 tahun baru itu dianggap sebagai ‘work experience’ di dalam CV, kalo engga? Nanti kamu bakal di tanyain untuk apply selanjutnya (baru 3 atau 6 bulan kerja udah mau cabut aja? Ada masalah apa?) itu yang banyak di tanyain recruiter ketika interview dari pengalamanku.

Hal- hal yang aku sampein di atas tuh menurutku ‘REALLY IMPORTANT’ untuk kamu sendiri duduk, dan rencanain mau gimana ya kedepannya?  Karena balik lagi waktu tuh ga bisa di puter kembali. Aku mau sedikit cerita tentang pengalamanku yaa..

Aku lulus kuliah dari jogja tuh umur 22 tahun, aku merantau ke jakarta ijin ke orang tua bilangnya mau main aja ke tempat temen.. dan memang aku ga minta uang buat tempat tinggal dll karena aku udah ngomong ke diriku sendiri, if it takes more than 1 month, than i will come back home no matter what. Aku luntang- lantung cari kerjaan selama satu bulan full dan gak satupun keterima, di hari ke 30 aku di telfon kditerima kerja sebagai staff dengan status kepegawaian outsource di salah satu perbankan.

I take the job dan aku pikir ini peluang banget terima aja dlu yang penting kerja dulu, nah aku ga ada gambaran seperti di atas dan ga ada yang infoin ‘eh lu ga boleh terlalu nyaman dan cari oportunities lain deh.. dll’ yang aku pikirin disitu malah coba ya gue kerja sebaik baiknya dan gue bakal jadi satu satunya orang yang dari outsource jadi karyawan tetap. Thats why aku di tahun kedua di angkat ke level SPV kemudian aku take master, tujuannya bukan cari kerjaan lain yang lebih baik tapi memantaskan diri untuk di jadiin karyawan tetap di perusahaan tersebut.

Aku ga sadar selama itu umurku makin tua, dan aku ga punya ‘knowledge’ berapa sih umur maksimal untuk bisa di terima lagi jadi karyawan tetap di suatu perusahaan? Dan apakah setelah aku kerjain job ini di perusahaan ini bakal jadi pertimbangan perusahaan lain melihat itu sebagai point plus? Sama sekali tidak ada pertimbangan tersebut.

Aku sekarang umurnya masih 25 karena ulang tahun masih desember :p pekerjaanku masih kontrak based dan itu kenapa aku menolak beberapa oportunities yang menurutku belum layak untuk aku karena if I waste my time kerja dengan ‘yang penting kerja dulu deh’ aku bakal kehilangan oportunities diluar sana yang menetapkan umur maksimal 27 tahun untuk master degree.

Nah thats why i encourage you guys with this story, untuk duduk sejenak sebelum melanjutkan pertarungan. Tanya diri kalian apa wants and needs dirimu sendiri kedepan, if its not worth it yet.. kamu bakal ketemu, tapi nanti. Intinya begitu banyak test yang kita take, interview yang kita lewati itu ga akan sia sia, ambil setiap knowledge dan even oportunity to talk with people higher than us so we understand how people in that stage thinking, humbling yourself karena ada awan di atas awan.. tapi tidak ada proses yang mengkhianati hasil *azzzzzeeeeeeeeeeegggggg

Shemangat terus! We can do it fellas!

Komentar